Tuesday, November 25, 2008

Adab membaca Al-Quran





السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Diantara adab-adab membaca Al Quran, yang terpenting ialah:

1. Membaca Al Quran sesudah berwudhu, dalam keadaan bersih, sebab yang dibaca adalah wahyu Allah.

2. Mengambil Al Quran hendaknya dengan tangan kanan, sebaiknya memegangnya dengan kedua belah tangan.


3. Membaca Al Quran di tempat yang bersih, seperti di rumah, di surau, di mushalla dan di tempat-tempat lain yang dianggap bersih. Tapi yang paling utama ialah di masjid.


4. Disunatkan membaca Al Quran menghadap ke Qiblat, membacanya dengan k
husyu' dan tenang.

5. Ketika membaca Al Quran, mulut hendaknya bersih, tidak berisi makanan, sebaiknya sebelum membaca Al Quran mulut dan gigi dibersihkan terlebih dahulu.

6. Sebelum membaca Al Quran disunatkan membaca ta'awwudz. Sesudah itu barulah dibaca Basmallah. Maksudnya, diminta lebih dahulu perlindungan Allah, supaya terjauh pengaruh tipu daya syaitan, sehingga hati dan fikiran tetap tenang di waktu membaca Al quran, dijauhi dari gangguan.

Biasa juga orang yang sebelum atau sesudah membaca ta'awwudz itu, berdoa dengan maksud memohon
kepada Alah supaya hatinya menjadi terang. Doa itu berbunyi sebagai berikut. "Ya Allah bukakanlah kiranya kepada kami hikmat-Mu, dan taburkanlah kepada kami rahmat dan khazanah-Mu, ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

7. Disunatkan membaca Al Quran dengan tartil, yaitu dengan bacaan yang pelan-pelan dan tenang. Membaca dengan tartil itu lebih banyak memberi bekas dan mempengaruhi jiwa, serta lebih mendatangkan ketenangan batin dan rasa hormat kepada Al-Quran. Telah berkata Ibnu Abbas r. a.:" Aku lebih suka membaca surah Al Baqarah dan Ali Imran dengan tartil, daripada kubaca seluruh Al Quran dengan cara terburu-buru dan cepat-cepat."

8. Bagi orang yang sudah mengerti erti dan maksud ayat-ayat Al Quran, disunatkan membacanya dengan penuh perhatian dan pemikiran tentang ayat-ayat yang dibacanya itu dan maksudnya. Cara pembacaan seperti inilah yang dikehendaki, yaitu lidahnya bergerak membaca, hatinya turut memperhatikan dan memikirkan erti dan maksud yang terkandung dalam ayat-ayat yang dibacanya. Dengan demikian, ia akan sampai kepada hakikat yang sebenarnya, yaitu membaca Al Quran serta mendalami isi yang terkandung di dalamnya.

Hal itu akan mendorongnya untuk mengamalkan isi Al Quran itu. Firman Allah dalam surah (4) An Nisaa ayat 82 berbunyi sebagai berikut:
"Apakah mereka tidak memperhatikan (isi) Al Quran?..." Bila membaca Al Quran yang selalu disertai perhatian dan pemikiran erti dan maksudnya, maka dapat ditentukan ketentuan-ketentuan terhadap ayat-ayat yang dibacanya. Umpamanya: Bila bacaan sampai kepada ayat tasbih, maka dibacanya tasbih dan tahmid. Bila sampai pada ayat Doa dan Istighfar, lalu berdoa dan minta ampun. Bila sampai pada ayat azab, lalau meminta perlindungan kepada Allah. Bila sampai kepada ayat rahmat, lalu meminta dan memohon rahmat dan begitu seterusnya.

Caranya, boleh diucapkan dengan lisan atau cukup dalam hati saja. Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud, dari Ibnu Abbas yang maksudnya sebagai berikut: "Sesungguhnya Rasulullah s. a. w. apabila membaca: "sabbihissma rabbikal a'la beliau lalu membaca subhanarobbiyal a'la . Diriwayatkan pula oleh Abu Daud, dan Wa-il binHijr yang maksudnya sebagai berikut:" Aku dengan Rasulullah membaca surah Al Fatihah , maka Rasulullah sesudah membaca walad dholliin lalu membaca aamin. Demikian juga disunatkan sujud, bila membaca ayat-ayat sajadah, dan sujud itu dinamakan sujud tilawah.
Ayat-ayat sajadah itu terdapat pada 15 tempat yaitu:

  • surah Al-A'raaf ayat 206
  • surah Ar-ra'd ayat 15
  • surah An-Nahl ayat 50
  • surah Bani Israil ayat 109
  • surah Maryam ayat 58
  • surah Al-Haji ayat 18 dan ayat 77
  • surah Al Furqaan ayat 60
  • surah Annaml ayat 26
  • surah As-Sajdah ayat 15
  • surah As-Shad ayat 24
  • surah Haamim ayat 38
  • surah An-Najm ayat 62
  • surah Al-Insyiqaq ayat 21
  • surah Al-'Alaq ayat 19

9. Dalam membaca Al Quran itu, hendaknya benar-benar diresapkan erti dan maksudnya, lebih-lebih apabila sampai pada ayat-ayat yang menggambarkan nasib orang-orang yang berdosa, dan bagaimana hebatnya siksaan yang disediakan bagi mereka. Sehubungan dengan itu, menurut riwayat, para sahabat banyak yang mencucurkan air matanya di kala membaca dan mendengar ayat-ayat suci Al Quran yang menggambarkan betapa nasib yang akan diderita oleh orang-orang yang berdosa.


10. Disunatkan membaca Al Quran dengan suara yang bagus lagi merdu, sebab suara yang bagus dan merdu itu menambah keindahan islubnya Al Quran. Rasulullah s. a. w. telah bersabda: "Kamu hiasilah Al Quran itu dengan suaramu yang merdu" Diriwayatkan, bahwa pada suatu malam Rasulullah s. a. w. menunggu-nunggu isterinya, Sitti 'Aisyah r. a. yang kebetulan agak terlambat datangnya. Setelah ia datang, Rasulullah bertanya kepadanya:" Bagaimanakah keadaanmu?" Aisyah menjawab :"Aku terlambat datang, kerana mendengarkan bacaan Al Quran seseorang yang sangat bagus lagi merdu suaranya. Belum pernah aku mendengarkan suara sebagus itu."

Maka Rasulullah terus berdiri dan pergi mendengarkan bacaan Al Quran yang dikatakan Aisyah itu. Rasulullah kembali dan mengatakan kepada Aisyah:" Orang itu adalah Salim, budak sahaya Abi Huzaifah. Puji-pujian bagi Allah yang telah menjadikan orang yang suaranya merdu seperti Salim itu sebagai ummatku."
Oleh sebab itu, melagukan Al Quran dengan suara yang bagus, adalah disunatkan, asalkan tidak melanggar ketentuan-ketentuan dan tata cara membaca sebagaimana yang telah ditetapkan dalam ilmu qiraat dan tajwid, seperti menjaga madnya, harakatnya (barisnya) idghamnya dan lain-lainnya. Di dalam kitab zawaidur raudhah, diterangkan bahwa melagukan Al Quran dengan cara bermain-main serta melanggar ketentuan-ketentuan seperti tersebut di atas itu, haramlah hukumnya; orang yang membacanya dianggap fasiq, juga orang yang mendengarkannya turut berdosa.

11. Sedapat-dapatnya membaca Al Quran janganlah diputuskan hanya karena hendak berbicara dengan orang lain. Hendaknya pembacaan diteruskan sampai ke batas yang telah ditentukan, barulah disudahi. Juga dilarang tertawa-tawa, bermain-main dan lain-lain yang semacam itu, ketika sedang membaca Al Quran. Sebab pekerjaan yang seperti itu tidak layak dilakukan sewaktu membaca Kitab Suci dan bererti tidak menghormati kesuciannya.
Itulah diantara adab-adab yang terpenting yang harus dijaga dan diperhatikan, sehingga dengan demikian kesucian Al Quran dapat terpelihara menurut erti yang sebenarnya.

Nota: Diterjemahkan daripada karya asal yang dipetik daripada "The Series Of The Scientific Miracles In Quraan," oleh Dr. Tariq Al Suwaidan.

Wallahua'lam.

Keajaiban Nombor di dalam Al Qur'an





السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ajaib tetapi benar! Lihatlah sebahagian daripada hasil kajian seorang cendekiawan Islam terhadap kandungan Al-Quran. Didapati banyak perkara telah disentuh dan telah dibuat kajian oleh manusia seperti nombor, astronomi, angkasalepas, perubatan, geologi, kejuruteraan, minda dan sebagainya.

Bilangan tentang perkara yang disebutkan di dalam Al-Quran:

DUNIA - 115 kali
AKHIRAT - 115 kali


MALAIKAT - 88 kali

SYAITAN - 88 kali


HIDUP - 145 kali

MATI - 145 kali


FAEDAH - 50 kali

KERUGIAN - 50 kali


UMMAH - 50 kali

PENYAMPAI - 50 kali


IBLIS : PENGHULU SYAITAN - 11 kali

MOHON PERLINDUNGAN DARIPADA IBLIS - 11 kali


BALA/MUSIBAH - 75 kali

BERSYUKUR - 75 kali


BERSEDEKAH - 73 kali

BERPUAS HATI - 73 kali


ORANG YANG SESAT - 17 kali

ORANG YANG MENINGGAL DUNIA - 17 kali


MUSLIMIN - 41 kali

JIHAD - 41 kali

EMAS - 8 kali

KEMURAHAN HIDUP - 8 kali


KEAJAIBAN - 60 kali

FITNAH - 60 kali

ZAKAT - 32 kali
BERKAT - 32 kali

MINDA - 49 kali
NUR - 49 kali


LIDAH - 25 kali

SUMPAH - 25 kali

NAFSU - 8 kali

KETAKUTAN - 8 kali


BERCAKAP DI KHALAYAK RAMAI - 18 kali

BERDAKWAH - 18 kali

KESUSAHAN - 114 kali
KESABARAN - 114 kali


MUHAMMAD - 4 kali

SYARIAT - 4 kali


LELAKI - 24 kali

PEREMPUAN - 24 kali


SOLAT (SEMBAHYANG) - 5 kali

BULAN - 12 kali

HARI - 365 kali

LAUTAN - 32 kali
DARATAN - 13 kali

LAUT dan DARAT = 32 + 13 = 45


Justeru itu, peratusan laut = 32/45 x 100 = 71.11111111 peratus

Peratusan daratan = 13/45 x 100 = 28.88888889 peratus


JUMLAH = 100 peratus


Kajian sains oleh manusia telah membuktikan bahawa air meliputi 71.111 peratus daripada bumi dan tanah meliputi 28.889 peratus.


Begitulah kebesaran dan keagungan ciptaan Allah SWT!!


Nota: Diterjemahkan daripada karya asal yang dipetik daripada "The Series Of The Scientific Miracles In Quraan," oleh Dr. Tariq Al Suwaidan.

Wallahua'lam.

Tanggungjawab Bapa





السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

1. Menanam uri
Kebanyakan daripada kita tidak menghiraukan tentang kepentingan uri. Di saat-saat kegembiraan menerima ahli baru, seringkali uri dilupakan. Jika pihak keluarga tidak mengambil uri, klinik atau hospital mengumpulkan uri-uri itu dan diderma kan kepada syarikat swasta.

Kemudian uri itu diproses bagi memperolehi hormon yang terkandung di dalamnya. Hormon-hormon ini banyak digunakan dalam alat-alat kecantikan dan solekan. Sebahagian ibu bapa cuma membuang uri bayi dalam tong sampah tanpa memikirkan uri adalah teman rapat bayi didalam kandungan Uri amat penting kepada bayi. Orang tua dahulu mengamalkan cara menanam uri dengan baik. Mereka mencuci dan membalutnya dengan kain dan ditanam, Adab ini adalah baik kerana menghargai sesuatu.

2. Mengazan dan mengqamatkan anak
Bayi yang baru lahir, telinganya berfungsi dengan baik. Islam mewajibkan diazankan di t
elinga kanan dan diqamatkan di telinga kiri. Tujuannya ialah untuk mengingatkan kembali anak tentang perjanjian yang pernah dikaitkan dengan Allah di alam Rohani.

3. Mendoakan anak

Usaha membesarkan dan mendidik anak supaya menjadi manusia berguna bukanlah suatu yang dapat dipastikan kejayaanya. Doa-berdoa adalah satu usaha. Doa merupakan usaha meminta pertolongan kepada Allah.

Lima perkara yang memepengaruhi jiwa dan harapan orang yang berdoa:-
  • Dengan berdoa, maka semakin tumbuh subur keyakinan bahawa Allah SWT itu dekat.
  • Segala permohonan dari hamba-Nya akan mendapat perhatian sepenuhnya daripada Allah SWT.
  • Supaya doa itu diterima Allah SWT, maka orang yang berdoa terlebih dahulu menjalankan petunjuk dan anjuran Allah SWT.
  • Hendaklah percaya dengan kesungguhan hati dan keimanan kepada Allah SWT.
  • Dengan menjalankan seruan Allah SWT dan percaya kepada-Nya maka Allah SWT akan memberikan petunjuk dan ilmu pengetahuan agar tidak tersesat dan berputus asa.
Antara doa-doa yang patut diamalkan oleh orang tua agar anak- anak mereka menjadi orang yang diredhai Allah iaitu :
  • Doa agar anak patuh kepada Allah SWT - Al Bagarah : 128
  • Doa agar diberi anak yang baik - Al Imran : 38
  • Doa agar diberi zuriat yang menyenangkan hati - Furqan : 74
  • Doa agar anak tetap mengerjakan solat - Ibrahim : 40

4. Panduan menamakan anak

Sunat memilih nama yang baik kepada anak. Memberikan nama kepada anak merupakan cermin keperibadian dan kefahaman orang tua, kerana nama yang diberikan menggambarkan harapan hati dan harapan orang yang memberikannya.

Masa memberikan nama dan orang yang berhak memberikan nama.-
Berdasarkan kepada beberapa hadis Rasulullah SAW, maka memberikan nama bagi bayi dapat dilakukan pada hari lahirnya ataupun 3 hari sesudah kelahiran. Jika belum, boleh ditunda hingga sampai perlaksanaan aqiqah - Siapa yang berhak, ayah atau ibu. Sebenarnya ianya boleh dibincang antara suami dan isteri ketika ingin memberi nama. Menurut Nasya'at Al-Masri, hak memberi nama diberikan pada ayah, kerana adalam Al-Quran menjelaskan supaya anak dinasabkan kepada ayah bukan ibu.

Pemilihan nama yang utama

Syariat Islam menganjurkan supaya nama yang baik kerana nama tersebut akan dipanggil Allah pada hari Qiamat. Rasulullah SAW telah bersabda yang maksudnya: " Namakan denagn nama para nabi, dan nama yang paling Allah suka ialah nama Abdullah dan Abdurrahman dan nama yang paling benar ialah Harits dan Humaam dan nama yang paling buruk ialah Harb dan Murrah. " (HR. Abi Wahab Al-Jasyimi)

Para ulama sepakat mengharamkan semua nama yang mengabdikan selain dari Allah SWT seperti Abdul Uzza, Abdul Ka'abah dan lain-lain. Nama yang makrikh yang perlu dihindari iaitu Yasar, Rabah, Najah, Aflah dan Barakah. Nabi SAW melarang umatnya menamakan anak dengan nama-nama tersebut.

Nama seperti nama malaikat seperti Mikail dan sebagainya.
Ada 2 pendapat ulama, sebahagiannya membolehkan manakala sebahagian lagi melarang.

Tidak boleh menamakan dengan nama-nama yang buruk yang akan menggambarkan corak kehidupan yang tidak dapat diterima oleh fitrah manusia.

Tidak boleh menamakan dengan nama daripada surah dalam Al- Quran seperti Thaha, Yasin dan sebagainya.
Ibnul Qayyim menjelaskan, nama Yasin dan Thaha adalah salah satu nama nabi adalah tidak benar. Imam Malik mengatakan bahawa nama -nama tersebut makruh dipakai untuk nama anak.

Rasulullah menganjurkan kepada seseorang yang mempunyai cita cita yang baik untuk diharapkan melalui nama anak-anak. Memberi gelaran kepada anak Adalah sangat terpuji memberi gelaran yang baik kepada bayi semenjak kecil lagi bagi memberikan motivasi anak. Namun begitu, biarlah gelaran yang baik dan jauhi gelaran yang boleh memalukannya.

5. Penyembelihan aqiqah

Untuk mensyukuri kelahiran anak, Islam menganjurkan untuk mengadakan majlis kesyukuran. Menyembelihkan kambing bagi anak lelaki, 2 ekor dan seekor bagi anak perempuan. Majlis tersebut sebaiknya dijalankan ketika anak berumur 7 hari. Aqiqah amat penting, menurut keterangan ulama, hukumnya adalah "Sunat Muakkad". Dengan aqiqah akan menjadikan anak dapat memberi pembelaan (syafaat) kepada orang tuanya pada hari qiamat.

Hikmah aqiqah.

  • Sebagai bukti dari perasaan gembira, kerana diberi kekuatan oleh Allah untuk menjalankan syariat Islam serta dianugerah anak, serta mempunyai harapan agar anak tersebut akan mengabdikan dirinya kepada Allah.
  • Membiasakan berkorban bagi orang tua, demi kepentingan anak yang baru lahir.
  • Melepaskan penghalang pada bayi dalam memberikan syafaat kepada orang tua mereka kelak.
  • Melindungi daripada syaitan sehingga setiap anggota tubuh aqiqah berguna untuk menebus seluruh anggota tubuh bayi.
  • Pada waktu memotong aqiqah juga hendaklah diucapkan seperti pada waktu memotong korban iaitu membaca Basmalah.
  • Lebih utama memasak aqiqah itu dan tidak diberikan dalam keadaan mentah. Untuk memudahkan para fakir miskin untuk menikmatinya dan ini lebih terpuji.
  • Umur binatang aqiqah yang disembelih adalah sesuai dengan yang diperintahkan, sihat dan tidak cacat.
  • Tidak sah apabila dilaksanakan secara bersama-sama oleh beberapa orang dengan seekor kambing.
  • Sebaik aqiqah itu berbentuk kambing, walaupun ada juga yang menyembelih seekor unta, lembu atau kerbau.
  • Diutamakan memotong aqiqah atas nama bayi. Rasulullah SAW bersabda, "Sembelihlah atas namanya. Ertinya diniatkan atas nama bayi dengan mengucapkan nama Allah.
  • Penyembelihan terbaik dilakukan sesudah matahari terbit.
  • Sesuatu yang terpuji pada pemotong aqiqah adalah sama terpuji pada pemotong qorban iaitu, dagingnya disedekahkan. Yang baik ialah dibahagi 3 iaitu sebahagian dimasak sendiri sebahagian dihadiahkan dan sebahagian lagi disedekahkan.
  • Tidak diperkenankan menjual kulit aqiqah atau dijadikan bayaran penyembelihan. Harus disedekahkan atau diambil untuk keperluan orang yang mengadakan aqiqah.
  • Bagi seseorang yang mengetahui bahawa orang tuanya belum melakukan aqiqah untuknya, maka dianjurkan untuknya melakukan aqiqah, seperti Nabi telah melakukan aqiqah untuk dirinya setelah diangkat menjadi Rasul.
  • Sebelum dilakukan penyembelihan aqiqah terlebih dahulu melakukan pencukuran rambut bayi. Kemudian rambut ditimbang dan nilai rambut disedekahkan pada fakir miskin.

6. Mengkhatankan anak

Berkhatan atau bersunat harus dilakukan untuk membersihkan anak-anak kerana kemaluan merupakan tempat najis yang harus dibersihkan.
Hukum berkhatan Menurut Imam Shafie, Imam Malik dan Al-Auzai dan lain-lain, berkhatan hukumnya wajib. Nabi Ibrahim berkhatan ketika berusia 80 tahun. Beliau khatankan Nabi Ismail pada usia 13 dan Nabi Ishaq pada usia 7 tahun. Ada riwayat mengatakan Raulullah dilahirkan sudah berkhatan dan ada juga riwayat mengatakan baginda dikhatan oleh Malaikat Jibrail.

Hikmah dan kelebihan berkhatan

  • Berkhatan merupakan asas daripada kebersihan dan merupakan syariat Islam perlu dikerjakan.
  • Menyempurnakan tuntutan syara' yang sesuai dengan sunnah Nabi Ibrahim dan Rasulullah SAW. Sebagai usaha ke arah kebersihan diri untuk mengabdikan diri pada Allah SWT.
  • Sering digunakan sebagai perbezaan antara orang Islam dan bukan Islam.
  • Dari aspek kesihatan, ia boleh mendatangkan kebersihan pada kemaluan, mencantikkan bentuk dan merangsang syahwat
  • Menjaga kesihatan tenaga batin serta memelihara diri dari dihinggapi penyakit kelamin.
  • Mengandungi hikmah yang besar di sebalik yang dilihat oleh mata kerana ajaran Islam yang lengkap dan murni, setiap yang disuruh pasti mengandungi makna yang mendalam

7. Mendidik moral anak

Memberikan pendidikan kepada anak adalah kewajipan ibubapa. Firman Allah dalam suruh Luqman ayat 12 - 19 memberi beberapa pokok ajaran Luqman, antaranya :

  • Pendidikan supaya bersyukur
  • Pendidikan supaya jangan mempersekutukan Allah
  • Pendidikan supaya berbakti kepada orang tua
  • Pendidikan tentang balasan dari hasil perbuatan yang baik dan sebaliknya.
  • Pendidikan tentang solat
  • Pendidikan tentang amar makruf nahi mungkar
  • Pendidikan supaya bersabar
  • Pendidikan supaya jangan sombong dan angkuh
  • Pendidikan kesederhanaan

8. Erti anak bagi orang tua

Setiap orang akan merasa bahagia apabila dikurniakan anak. Namun disebalik kebahagiaan ini tersimpan tanggungjawab yang amat berat yang harus dipikul. Anak amat bererti pada ibubapa, antaranya:

  • Anak sebagai rahmat Allah SWT
  • Anak sebagai amanat Allah SWT
  • Anak sebagai harta yang tergadai
  • Anak sebagai penguji keimanan
  • Anak sebagai alat untuk beramal
  • Anak sebagai saham di akhirat
  • Anak sebagai sumber kebahagiaan
  • Anak sebagai tempat bergantung di hari tua
  • Anak sebagai penyambung cita-cita
  • Anak sebagai makhluk yang harus diberi pendidikan
Wallahua'lam.

Monday, November 24, 2008

Didikan Ibubapa





السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Sabda Rasulullah s.a.w. "Berguraulah dengan anak kamu
kala usianya satu hingga tujuh tahun. Berseronok dengan mereka, bergurau hingga naik atas belakang pun tidak apa. Jika boleh geletek, kejar atau usik anak asalkan hubungan rapat. Lepas tujuh hingga 14 tahun kita didik dan ajar, kalau salah pukullah dia (sebagai pengajaran)" dimana yang nak dipukul tu? Tapak kakinya... bukan muka, punggung, telinga dan ditempat-tempat yang sensitif... itu salah...

"Jika dia bijak dan menang dalam sebarang pertandingan sekolah, ucapkan tahniah. Tidak salah kita cium atau peluk mereka sebagai tanda penghargaan. Kala umur mereka 14 hingga 21 tahun jadikan kawan. Tetapi selalunya usia beginilah ibu bapa mula merenggangkan hubungan dan ini menyebabkan anak derhaka". Yang penting anak-anak harus dilatih sembahyang jemaah bersama, latih cium tangan dan peluk penuh kasih dan sayang, maka mereka tidak akan tergamak menderhaka. Kajian yang dijalankan, anak-anak yang lari daripada rumah berpunca daripada rasa bosan. Belum sempat letak beg sekolah, ibu dah suruh macam-macam. Si anak rasa tertekan dan menyampah dengan persekitaran dan rumahnya. Boleh disuruh tetapi berikan hak mereka dirumah. Yang penting dia balik ke rumah suka, dan pergi sekolah pun seronok.

Mungkin ibu bapa punya alasan
tidak rapat dengan anak-anak kerana sibuk. Kita boleh cuba cara lain, balik di tengah malam, anak-anak sudah tidur, pergi bilik dan cium dahinya. Hubungan rohani tetap subur, walaupun anak tidur tetapi jiwanya sentiasa hidup." Jangan kita tunjuk sikap kita yang panas baran, pemarah dan ada kuasa veto kepada mereka, jangan suka mengherdik mereka dengan perkataan "bodoh, kurang ajar, sumpah seranah dan sebagainya yang merupakan doa kepada mereka". inilah yang menyebabkan mereka derhaka kepada kita...


DOA ANAK-ANAK TERMAKBUL

Lazim orang tua, pantang anak menegur walaupun tahu mereka bersalah. Jangan rasa tercabar kerana pesan orang tua-tua, bisa ular tidak hilang walau menyusur di bawah akar. Sayyidina Umar berkata, kanak-kanak tidak berdosa dan doa mereka mudah diterima. Begitu juga dengan Rasulullah, kalau berjumpa anak-anak kecil, Baginda cukup hormat dan sayang sebab anak-anak tidak berdosa. Lagipun kanak-kanak kalau menegur memang ikhlas dan jangan ambil endah tidak endah. Perasaan anak juga mesti dihargai, sesetengah orang tua kurang bercakap dengan anak-anak. Kalau menegur pun dengan ekor mata dan herdikan. Si anak rasa tersisih dan tidak dihargai. Kepada kawan tempat mereka mengadu, bila jumpa kawan baik tidak mengapa, tetapi jumpa yang samseng, ia sudah tentu membawa padah.


BERTAUBAT SEBELUM MELARAT

Jika Allah menurunkan hidayah, segeralah insaf dan bertaubat. Tetapi apa caranya jika orang tua telah meninggal sedangkan sewaktu hidupnya kita derhaka dan melawan mereka? Bila insaf, selalulah ziarah kubur mereka dan bacakan ayat-ayat suci untuknya. Jumpa semula kawan-kawan baik arwah atau jiran-jiran yang masih hidup dan buat baik dengan mereka. Sedekah ke masjid atas nama ibu ayah. Walaupun ibu ayah sudah meninggal, minta maaf berkali-kali semoga Ibubapa redha dan Allah ampunkan dosa. Allah maha pengampun dan luas rahmatnya. Tetapi jangan ambil kesempatan buat jahat kemudian bertaubat. Hidup tidak tenteram atau bala turun.

Cuba kita perhatikan kemalangan yang berlaku
setiap hari. Misalnya tayar kereta pecah, jangan lihat dengan mata kasar, selidik apa salah yang telah kita buat hari ini. Pertama bagaimana hubungan kita dengan Tuhan, jika semuanya baik, turun ke peringkat kedua, bagaimana pula hubungan dengan ibu? Pastikan hubungan dengannya sentiasa harmoni dan lancar. Tidak rugi menjalinkan hubungan yang baik kerana hayat mereka bukanlah terlalu panjang untuk bersama kita.


HUBUNGAN DENGAN BAPA


Lazim ibu yang dilebihkan, sedangkan bapa menjeruk perasaan kerana tidak dipedulikan anak-anak. "Hubungan dengan bapa sepatutnya sama dengan ibu tetapi dalam konteks Islam, kalau berlaku pertembungan, nabi suruh utamakan ibu dahulu. Tiga kali ibu barulah sekali kepada bapa." Bagaimanapun sebaik-baiknya, kasih sayang dan perhatian biar sama agar kedua-duanya tidak berkecil hati. Begitu juga dengan nenek, walaupun kata-katanya ada yang mengarut tetapi jangan melawan di depan mereka. Sebenarnya golongan nyanyuk dan tua mencabar kesabaran kita. Walaupun Allah tidak ambil kira kata-kata mereka tetapi kita wajib mentaati dan menghormati golongan tua.


USAH DERHAKA KEPADA MENTUA

Mentua mesti dimuliakan seperti kita menghormati orang tua sendiri. Kalau mereka kecil hati, samalah seperti tersinggungnya hati emak. Kita sayang anaknya kenapa tidak sayang orang yang melahirkannya juga? Ada menantu kecil hati dan pendam perasaan terhadap mentua yang terlalu ambil berat tentang anaknya. Bersabarlah dan jalin hubungan baik kerana taraf mereka sama seperti ibu bapa kandung.

Kewajipan anak lelaki, pertama kepada Allah, kedua Rasul, ketiga Ibu dan Ibu mentua, keempat Bapa dan Bapa mentua dan kelima baru Isteri. Isteri kena faham, kalau dia sayang dan melebihkan ibu bapa, itu memang wajar. Sebaliknya anak perempuan, yang pertama Allah, kedua Rasul dan ketiga Suami. Jalan pintas ke syurga bagi anak-anak selain Allah adalah Ibu dan Bapanya. Perasaan mentua perlu dijunjung kerana mereka berhak ke atas menantu.

Seperti kisah Nabi Allah Ibrahim
dengan anaknya Nabi Ismail. Suatu hari, Nabi Ibrahim ke rumah anaknya dan kebetulan Nabi Ismail tidak ada di rumah isterinya pun tidak kenal dengan mentuanya. Menantu berkasar menyebabkan Nabi Ibrahim kecil hati. Dan sebelum balik dia berpesan kepada menantunya suruh suaminya tukar alang rumah kepada yang baru. Bila Nabi Ismail balik, isterinya pun menggambarkan rupa lelaki tersebut menyampaikan pesan. Nabi Ismail sedar itu adalah ayahnya. Nabi Ismail insaf di sebalik simbol kata-kata ayahnya, bahawa isterinya bukan daripada kalangan wanita yang berakhlak, lalu diceraikan. Nabi Ismali berkahwin kali kedua dan bapanya masih tidak mengenali menantu. Sekali lagi Nabi Ibrahim melawat dan menantunya melayan dengan bersopan santun walaupun tidak kenal siapa NabiIbrahim. Nabi Ibrahim tertarik hati dan sebelum balik berpesan lagi, katakan alang rumah anaknya sudah cukup baik dan jangan ditukar kepada yang lain.

Untuk mempertingkatkan potensi nak-anak anda dan seterusnya menempatkan anak-anak anda dikalangan winners. Tips ini jika diamalkan mampu menjadikan anak-anak kita sebagai winners. Apa yang membezakan antara winners dan losers adalah mudah iaitu:-

Winners percayakan diri mereka dan boleh membayangkan
diri mereka dikalangan orang yang berjaya sementara losers merasakan diri mereka tidak boleh.

Tips:


1. Mulakanlah hidup anak anda dengan nama panggilan yang baik. Nama panggilan yang kurang baik akan menyebabkan anak anda malu dan merasa rendah diri. (Dalam Islam sendiri nama panggilan yang baik adalah digalakkan).

2. Berikan anak anda pelukkan setiap hari (Kajian menunjukkan anak yang dipeluk setiap hari akan mempunyai kekuatan IQ yg lebih kuat daripada anak yang jarang dipeluk)

3. Pandanglah anak anda dengan pandangan kasih sayang (Pandangan ini akan membuatkan anak anda lebih yakin diri apabila berhadapan dengan persekitaran)

4. Berikan pujian setiap kali anak anda berbuat
kebaikan (Berilah pujian, pelukkan, ciuman, hadiah ataupun sekurang-kurangnya senyuman untuk setiap kebaikan yang dilakukannya).

5. Janganlah mengharapkan anak anda yang belum matang itu melakukan sesuatu perbuatan baik secara
berterusan. Mereka hanya kanak-kanak yang sedang berkembang. Perkembangan mereka buatkan mereka ingin mengalami setiap perkara termasuklah berbuat silap.

6. Apabila anda berhadapan dengan masalah kerja dan keluarga, pilihlah keluarga (Seorang penulis menyatakan anak-anak terus membesar. Masa itu terus berlalu dan tak akan kembali).

7. Di dalam membesarkan dan mendidik anak-anak,
janganlah tuan/puan mengeluh. Keluhan akan membuatkan anak-anak merasakan diri mereka beban.

8. Dengarlah cerita anak anda, cerita itu tak akan dapat anda dengari lagi pada masa akan datang. Tunggu giliran anda untuk bercakap (Ini akan mengajar anak anda tentang giliran untuk bercakap)

9. Tenangkan anak anda setiap kali mereka memerlukannya.

10. Tunjukkan kepada anak anda bagaimana cara untuk menenangkan diri. Mereka akan menirunya.

11. Buatkan sedikit persediaan untuk anak-anak
menyambut harijadinya. Sediakanlah hadiah harijadi yang unik walaupun harganya murah. Keunikan akan membuatkan anak anda belajar menghargai. (Anak2 yg dtg daripada persekitaran yang menghargai akan belajar menghargai orang lain).

12. Kemungkinan anak kita menerima pengajaran bukan
pada kali pertama belajar. Mereka mungkin memerlukan kita mengajar mereka lebih daripada sekali.

13. Luangkanlah masa bersama anak anda diluar rumah,
peganglah tangan anak-anak apabila anda berjalan dengan mereka. Mereka tentu akan merasa kepentingan kehadiran mereka dalam kehidupan anda suami isteri.

14. Dengarlah mimpi ngeri anak-anak anda.
Mimpi ngeri
mereka adalah begitu real dalam dunia mereka.

15. Hargailah permainan kesayangan anak anda. Mereka juga dalam masa yang sama akan menghargai barang-barang kesayangan anda. Elakkan daripada membuang barang kesayangan mereka walaupun sudah rosak. Mintalah kebenaran mereka sebelum berbuat demikian.

16. Janganlah membiarkan anak-anak anda tidur tanpa ciuman selamat malam,


17. Terimalah yang kadangkala anda bukanlah ibubapa
yang sempurna. Ini akan mengurangkan stress menjadi ibu bapa.

18. Jangan selalu membawa bebanan kerja pejabat ke
rumah. Anak-anak akan belajar bahawa kerja pejabat selalunya lebih penting daripada keluarga.

19. Anak menangis untuk melegakan keresahan mereka
tetapi kadangkala cuma untuk sound effect sahaja. Bagaimanapun dengarilah mereka, dua puluh tahun dari sekarang anda pula yang akan menangis apabila rumah mula terasa sunyi. Anak-anak anda mula sibuk mendengar tangisan anak mereka sendiri.

Wallahua'lam.

Penuhi permintaan ibu bapa lebih baik daripada jihad





السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

SETIAP anak wajib berbakti dan mentaati ibu bapa demi membahagiakan kehidupan mereka melalui hari tua. Islam meletakkan ibu bapa pada kedudukan mulia. Banyak bakti yang boleh dilakukan kepada ibu bapa. Bakti itu dalam bentuk material dan hubungan kasih sayang. Ini bersesuaian dengan fizikal ibu bapa yang semakin uzur dan memerlukan lebih perhatian.

Antar
a bakti perlu dilakukan setiap anak terhadap ibu bapa.

1. Memberi nafkah.
Andai ibu bapa yang berdepan dengan masalah kewangan. Mereka tidak dapat lagi melakukan tugas seharian disebabkan faktor usia. Jika bekerja, tetapi tidak mencukupi untuk menampung perbelanjaan keluarga yang semakin meningkat. Justeru menjadi tanggungjawab anak memberi nafkah atau bantuan kewangan kepada ibu bapa. Sumbangan itu tidak seberapa berbanding yang dibelanjakan ibu bapa untuk membesar dan mendidik anak.

2. Menyediakan tempat tinggal.

Dalam kes ibu bapa yang hilang tempat tinggal atau tidak sesuai untuk didiami, menjadi tanggungjawab anak menyediakan tempat tinggal lebih sesuai kepada ibu bapa.
Paling baik jika ibu bapa dibawa tinggal bersama agar dapat menjamin keselamatan dan keperluan harian mereka diuruskan dengan baik.

3. Memberi kasih sayang.

Kasih sayang adalah sebagai membalas kasih sayang yang selama ini dicurahkan ibu bapa. Jadi, seharusnya kasih sayang itu dibalas sebaik-baiknya. Anak yang baik tidak melupakan jasa dan kasih sayang ibu bapa. Anak soleh sentiasa memohon kepada Allah agar ibu bapa mereka diberkati dan dicucuri rahmat.

4. Memberi perhatian.

Ibu bapa yang diabaikan akan kesunyian. Mereka terasa disisih dan dan seperti tidak dipedulikan. Hal ini memberi tekanan perasaan dan menyebabkan kemurungan. Keadaan ini jika berterusan memberi kesan kepada kesihatan fizikal dan mental ibu bapa.
Ramai ibu bapa yang disisihkan dan dihantar ke rumah penjagaan orang tua. Sukar diterima akal anak mendakwa tidak mampu menjaga ibu bapa, sedangkan mereka mampu menjaga dan membesarkan beberapa anak.

5. Memenuhi permintaan.

Ibu bapa sering memerlukan bantuan anak untuk melaksanakan sesuatu keperluan. Permintaan itu mungkin dalam bentuk kewangan, tenaga dan masa. Memenuhi permintaan ibu bapa perlu diutamakan berbanding melakukan tugas lain. Sesungguhnya, memenuhi permintaan ibu bapa lebih baik berbanding melakukan ibadat sembahyang sunat, berpuasa sunat dan seumpamanya. Malah, keutamaan berbakti kepada ibu bapa lebih utama daripada berjihad di medan perang.

Diriwayatkan daripada Bukhri dan Muslim, Ibnu Umar berkata:
"Saya telah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW: "Apakah perbuatan disukai oleh Allah?" Lalu Baginda bersabda: "Sembahyang pada waktunya." Kemudian apa?" tanya saya lagi. Baginda menjawab: "Berbakti kepada kedua ibu bapa." Saya bertanya: "Apa lagi." Jawab Baginda: "Berjihad pada jalan Allah."


6. Melakukan apa yang disukai.

Ibu bapa tentu mengharapkan anaknya melakukan sesuatu yang baik pada pandangan mereka. Melakukan perkara yang tidak sukai ibu bapa bermakna melakukan perbuatan derhaka.
Anak derhaka kepada ibu bapa tidak mendapat keberkatan dalam kehidupannya. Sesiapa derhaka kepada ibu bapa disegerakan balasan di dunia dan tidak terlepas di akhirat.

Sabda Rasulullah SAW bermaksud:
"Dua kejahatan yang disegerakan balasan di dunia ialah zina dan menderhaka kepada kedua-dua ibu bapa."
(Hadis riwayat at-Tirmizi).


Dalam hadis lain diriwayatkan Al-Hakam bermaksud:
"Semua dosa akan ditangguhkan Allah, yakni balasan menurut kehendak-Nya hingga ke hari kiamat, kecuali balasan menderhaka kepada kedua-dua ibu bapa. Maka, sesungguhnya Allah menyegerakan balasan kepada pelakunya pada masa hidupnya sebelum mati."


7. Bercakap dengan lemah lembut.
Satu cara menjaga perasaan ibu bapa adalah bercakap lemah lembut dengan mereka. Suara hendaklah direndahkan dan jangan membantah permintaan mereka.


Firman Allah bermaksud:
"Tuhanmu telah memerintahkan, supaya kamu tidak menyembah selain Allah, dan hendaklah berbuat santun terhadap kedua-dua orang tua. Jika salah seorang telah lanjut usianya atau kedua-duanya telah tua, janganlah sekali-kali engkau berani berkata 'cis' terhadap mereka dan janganlah engkau suka menggertak mereka. Tetapi, berkatalah dengan sopan santun dan lemah lembut." (Surah al-Israk, ayat 23).


Sesungguhnya, anak ditegah membantah kata-kata ibu bapa dengan suara tinggi atau bermaksud merendahkan kedudukan ibu bapa. Lebih baik berdiam diri daripada berkata-kata yang mungkin menyinggung perasaan ibu bapa. Kemudian jika ada kesempatan, gunakan cara yang lembut untuk menjelaskan keadaan sebenar.

8. Menghadiahkan kejayaan.
Jadi, jika memperoleh kejayaan dalam pelajaran, mendapat pekerjaan, dinaikkan pangkat dan seumpamanya, seharusnya dimaklumkan kepada ibu bapa. Ibu bapa dibawa bersama-sama dalam majlis untuk meraikan kejayaan itu.


9. Meluangkan masa bersama-sama.
Anak yang tinggal berasingan dengan ibu bapa perlu kerap meluangkan masa mengunjungi mereka. Ibu bapa berasa senang menerima kunjungan dan menatap wajah anaknya.

10. Mendoakan kebaikan untuk ibu bapa.

Anak perlu sentiasa mendoakan kebaikan untuk ibu bapanya. Amalan mendoakan kebaikan untuk ibu bapa perlu diteruskan walaupun mereka meninggal dunia.


Sabda Rasulullah SAW bermaksud:
"Apabila meninggal seseorang itu, maka terputuslah segala amalannya, melainkan tiga perkara iaitu sedekah jariah yang berterusan memberi manfaat, ilmu yang memberi kebaikan diajarkan kepada orang lain dan anak yang soleh yang sentiasa mendoakan kebaikan kepada kedua ibu bapanya." (Hadis riwayat Muslim).


Kebaikan dilakukan anak terhadap ibu bapa sebenarnya amat kecil. Anak tidak mampu untuk membalas jasa ibu bapa sepenuhnya biarpun dia berbakti sepanjang hayatnya.


Wallahua'lam.